Eko Ramaditya Adikara

Eko Ramaditya Adikara adalah seorang arranger untuk musik-musik game, tidak ada yang menyangka kalau seorang tunanetra seperti Ramaditya ternyata dapat menjadi arranger bahkan juga membuat sebuah web blog. Dengan mottonya yaritu ”If you want to be loved, make yourself loveable”, Rama tampak begitu ringan menjalani hidupnya.

Sudah sejak kecil Rama dimasukkan ke sekolah luar biasa oleh kedua orangtuanya. Mulai dari TK luar biasa di daerah Semarang. Tetapi kemudian setelah pindah ke Jakarta, ia masuk ke sebuah TK umum (TK Mekar Indah) yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah. Di TK inilah, saya belajar sedikit mengenai tulisan latin, huruf dan angka. Hasilnya, sekarang ia dapat membaca/menulis huruf latin meskipun hanya untuk huruf capital saja


Pada tahun 1987, awalnya dibawa ke sebuah SLB di kawasan Lebak Bulus - Jakarta Selatan.


Mulanya Rama dititipkan di asrama penyandang cacat Tunanetra – Tan Miyat, namun karena usia yang masih terlalu kecil untuk dapat hidup mandiri, maka orangtuanya kemudian memutuskan untuk menunda niat itu. Akhirnya, ia pun resmi masuk sebagai murid SLB/A Pembina Tingkat Nasional. Bahkan Rama sempat tinggal di rumah salah seorang gurunya, Ibu Lilis, untuk belajar baca tulis braille. Karena orangtuanya masih belum tega, terkadang ia dijemput dan dibawa pulang setiap satu hari, padahal orangtuanya sepakat untuk menjemput Rama tiap seminggu sekali.

Tamat SD, Rama melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 226 – Jakarta. Rama akhirnya bisa dapat bersekolah di SMP 226 dengan perjuangan panjang. Orangtua dan guru-gurunya di SLB/A berjuang untuk mewujudkan keinginan itu dengan meminta SK pada Depdikbud yang menyatakan bahwa penyandang cacat Tunanetra mampu bersekolah di sekolah normal. Ayahnya sampai harus bertengkar dengan kepala sekolah SMU 70 (Rayon sekolah yang dituju) untuk mempertahankan bahwa Rama mampu bersekolah di sekolah umum. “Bisa!”, itulah jawaban yang diberikan ayahnya ketika Kepala Sekolah meragukan kemampuannya. Akhirnya, iapun diterima di SMPN 226 yang letaknya sekitar 1 kilo dari sekolah awal.

Dengan bantuan Sandra, salah seorang temannya, Rama semakin memiliki banyak teman dan membantunya mengenali sekolah barunya. Bahkan Rama berhasil meraih peringkat 7 dari sekitar 500 siswa dalam ujian Penataran P4.

Pendidikan dijalani seperti biasa, hanya saja ada beberapa pengecualian, pada beberapa pelajaran memerlukan perhatian khusus, seperti IPA dan Fisika, ia tidak dapat mengikutinya dengan baik karena tidak dapat melihat, jadi guru mata pelajaran yang bersangkutan bekerja sama dengan pihak SLB/A untuk memberi model pendidikan terpadu.

SMA pun dijalaninya di sekolah umum, yaitu Madrasah Aliyah Negeri 11 jakarta. Dengan tujuan untuk mendapat ilmu agama lebih banyak. Selain itu banyak senior tunanetra yang sudah bersekolah disana sehingga guru-gurunya menjadi lebih familiar. Sedangkan kuliahnya dilalui di Universitas Darma Persada, Jakarta.

Awalnya Rama mencoba mengikuti UMPTN, namun gagal karena salah langkah dalam menentukan jurusan (Memilih Hubungan Internasional). Setelah itu, ia mencoba mendaftar ke Universitas Darma Persada dan memilih jurusan Sastra Inggris S1. Pihak universitas bahkan sempat mengembalikan uang pendaftaran dengan alasan: Universitas tidak memiliki/menyediakan sarana penunjang bagi Tunanetra. Mendengar hal itu, kedua orangtuanya bersikeras untuk terus maju. Akhirnya, bersama kedua orangtuanya Rama menemui Kepala jurusan Inggris hingga akhirnya saya diijinkan mengikuti tes masuk dan berhasil diterima sebagai mahasiswa baru.

Mengenai ketertarikannya dengan komputer, Rama sudah sejak kecil mengenal komputer. Hanya saja pada saat itu pengertiannya akan komputer masih bias antara mesin game, mesin hitung, dan mesin untuk menulis surat. Rama menjadi sangat tertarik dengan komputer karena imajinasinya yang saat itu senang menonton film kartun futuristik yang mengetengahkan komputer di dalam ceritanya, atau karena tetangga yang saat itu memiliki Atari Street, sebuah komputer yang juga berfungsi sebagai mesin game yang dirilis oleh Atari (1986). Jika ditanyakan cita-citanya saat itu maka jawabannnya adalah ”ingin menjadi ahli komputer”.

Rama semakin mencintai komputer saat mulai bersekolah di SLB (SD), dan setiap minggu sehabis pulang dari asrama, ia diajak ke kantor ayahnya. Saat itulah Rama mulai mengenal game-game komputer berbasis DOS (Disk Operating System). Rama juga mulai mengenal nama-nama aplikasi pengolah kata dan data seperti Lotus 123, WordStar, Dbase, dan beberapa bahasa pemrograman, meskipun pada saat itu ia hanya mengenal nama tanpa tahu banyak mengenai fungsinya (lebih tertarik pada game).

Baru pada 1994, saat bergabung dengan Yayasan Mitra Netra, Rama mengenal adanya komputer bicara, yaitu seperangkat komputer biasa yang diperlengkapi dengan peralatan khusus yang membuatnya dapat mengeluarkan suara. Cara kerjanya; perangkat keras dan perangkat lunak khusus yang terpasang di komputer tersebut mengkonversi/menterjemahkan teks atau obyek yang muncul di layar monitor dalam bentuk suara. Di Mitra Netra itulah Rama banyak mempelajari DOS dan beberapa aplikasi dasar pengolah kata dan data seperti WordStar, WordPerfect, Lotus 123, Dbase, dan sejumlah aplikasi lain. Aplikasi pengolahan kata ini banyak digunakan Rama karena ia memang menyukai dunia tulis menulis.

Bahkan pernah pada tahun 1996, Silvia, salah seorang mahasiswi yang sedang mengadakan penelitian di asrama tempat Rama tinggal merasa kagum saat melihatnya membukukan buku harian dalam format dokumen WordStar. Setelah lulus dan bekerja sebagai sekretaris, secara pribadi Silvia mengajari Rama berbagai teknik penguasaan keyboard, termasuk shortcut dan teknik mengetik 10 jari. Dalam jangka waktu kurang dari 2 bulan, Rama telah berhasil menguasai teknik mengetik 10 jari dengan lancar. Hingga saat ini, ilmu yang diwariskan Silvia telah berhasil membuatnya mampu mengetik sebanyak 60 kata (Indonesia/Inggris) dalam waktu 1 menit.

Tahun 1998, Rama mulai belajar pengoperasian Windows. Saat itu, ia baru mengetahui bahwa komputer bicara pun dapat diwujudkan dengan teknologi sekarang, dan tak perlu membeli perangkat khusus. Cukup memasang soundcard dan speaker pada komputer, lalu memasang software pembaca layar (screen reader). Produk pembaca layar yang sangat populer dan juga digunakannya hingga saat ini adalah JAWS (Job Access With Speech).

Rama juga menguasai perangkat keras (hardware), baik komputer maupun notebook. Melalui buku-buku dan majalah komputer, ia banyak mempelajari berbagai pengetahuan seputar komputer. Bahkan Rama juga mulai mencoba merakit komputer sendiri, tak jarang dimintai tolong oleh kenalan yang ingin memperoleh komputer harga miring dengan konfigurasi lumayan. Mengoperasikan dan belajar perangkat lunak pada Windows merupakan kegemarannya. Hambatannya sebagai tunanetra adalah soal kompatibilitas pembaca layar terhadap perangkat lunak. Tak semua perangkat lunak dapat dibaca atau dikenali oleh pembaca layar. Biasanya ia menghafal shortcut atau mencari skrip pembaca layar -- lewat internet -- yang sengaja dibuat orang yang ingin membantu tunanetra menggunakan aplikasi tertentu. Skrip tersebut nantinya di-import sehingga pembaca layar dapat mengenali aplikasi yang sedang dijalankan.

Saat belajar tentang hardware komputer pun, Rama masih harus mengandalkan perabaannya. Kemudian membedakan kabel-kabel yang berlainan warna, yaitu mengakalinya dengan memberi tanda berupa stiker atau tanda pengenal yang dapat diraba dan dijadikan sebagai penanda. Tentu saja, kejadian-kejadian seperti tersengat alus listrik, meledakkan prosesor, atau salah memasukkan hardware pernah dialaminya.

Sedangkan selama ini cara Rama membaca adalah dengan merekam buku-buku pelajaran sekolah ke bentuk kaset sehingga ia dapat memperoleh informasi yang ada dalam media cetak dengan cara mendengarkan kaset tersebut.


Kini, Rama sudah dapat membaca media cetak sendiri, caranya adalah dengan menggunakan scanner dan memanfaatkan teknologi OCR (Optical Character Recognition), yaitu teknik memindai tulisan di buku menjadi teks dengan cara melakukan scan pada media cetak, dan hasilnya dapat disimpan dalam format teks atau MS-Word, yang dapat dibaca oleh screen reader.

Kisah hidup Rama kian menarik ketika kesukaannya pada games, membawanya terlibat dalam penataan musik Nintendo untuk video games Super Smash Brothers Brawl yang dirilis 10 Februari 2008. Sejak itu dia rajin menggubah musik. Karya komposisi musik yang sudah dibuatnya lebih dari seratus buah. Tiga di antaranya dipakai untuk tema lagu permainan Final Fantasy VII, sebuah permainan buatan Jepang yang sangat terkenal di kalangan pencinta games komputer, termasuk Indonesia.

Pada 2003, Rama menciptakan dan mendirikan www.ramaditya.com, blog yang dia ciptakan dan desain sendiri. Blog ini dilengkapi musik latar yang juga digubahnya sendiri. Bagaimana dia bisa bekerja di atas laptop yang selalu dibawa ke mana pun dia pergi.”Saya meninggalkan huruf Braille sejak sepuluh tahun lalu saat teknologi pembaca layar (screen reader) hadir. Bagi saya itu sebuah revolusi. Sampai sekarang praktis saya tidak menggunakan Braille lagi. Saya bisa membaca buku atau menulis di komputer seperti mereka yang berpenglihatan normal,” kata Rama, yang baru tahu kalau dirinya tunanetra pada umur tujuh tahun.

Tahun lalu Rama membuat sebuah buku otobiografi yang berjudul ‘BLIND POWER’: Berdamai dengan Kegelapan. Buku ini berisi kisah hidup, aktivitas, talenta, dan keteguhan hati Rama, yang diharapkan dapat memberi inspirasi bagi pembacanya. Melalui buku ini, orangtua yang mempunyai anak diffable bisa memberikan contoh yang baik bagaimana mereka seharusnya mendidik dan membesarkan anak dengan kemampuan khusus ini. Bagi orang kebanyakan seperti kita, buku ini dapat menjadi penggugah motivasi, pemberi semangat juang, dan penyentuh rasa syukur. Rama yang tuna netra saja mampu melakukannya, masa kita tidak.

Rama memiliki banyak talenta yang sulit di bayangkan jika tidak melihatnya secara langsung. Rama dapat bepergian kemana-mana sendirian dengan angkutan umum. Karena dia telah belajar orientasi lapangan. Bahkan dia dapat mengetahui arah mata angin dari hembusan angin. Rama pernah mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan saat berdesakan di bus kota, secara tidak sengaja dia menyentuh gunung kembar seorang ibu. Tak ayal, si ibu menonjok Rama. Setelah tahu Rama seorang tuna netra akhirnya si ibu malah minta maaf.

Rama sendiri adalah pecandu berat musik game sehingga bagi orang lain terlihat seperti “freak”. Yang lucunya dia dapat menikmati acara menonton di bioskop. Bahkan dia sempat menonton Kungfu Panda 3 kali.

Rama saat ini sering diminta menjadi motivator. Sudah banyak perusahaan dan sekolah yang memintanya. Di antaranya Prudential, Yayasan Al Azhar, dan Direct English.

Rama juga belajar beladiri di Merpati Putih. Di sini kemampuan batinnnya semakin terasah.


Rama juga suka ngeblog. Dia punya blog di Multiply dan blog berbayar. Rama bisa melayani setiap komentar dengan baik. Bahkan dia dapat mengoreksi ejaan yang salah di blog orang lain.

Rama sempat diutus mewakili Indonesia dalam pertemuan tuna netra Asia di Thailand. Pada satu sesi Rama bertanya dalam bahasa Inggris yang sangat fasih. Pendengaran Rama memang luar biasa, sehingga dia mampu menirukan pelafalan bahasa Inggris laksana native speaker.

Sumber Klik ini





Read More......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Central Prosesing Unit

dalam posting kali ini, kami hanya ingin meluruskan mengenai pa itu CPU sebenarnya??

selama ini kita mengenal CPU bentuknya seperti ini













sebenarnya, gambar di atas bukan lah CPU melainkan, casing yang didalamnya terdapat hardware-hardware komputer, yang kinerjanya dikendalikan oleh prosesor











nama lain prosesor adalah CPU atau lebih lengkapnya central processing unit,

Cara Kerja CPU

Saat data dan/atau instruksi dimasukkan ke processing-devices, pertama sekali diletakkan di RAM (melalui Input-storage); apabila berbentuk instruksi ditampung oleh Control Unit di Program-storage, namun apabila berbentuk data ditampung di Working-storage). Jika register siap untuk menerima pengerjaan eksekusi, maka Control Unit akan mengambil instruksi dari Program-storage untuk ditampungkan ke Instruction Register, sedangkan alamat memori yang berisikan instruksi tersebut ditampung di Program Counter. Sedangkan data diambil oleh Control Unit dari Working-storage untuk ditampung di General-purpose register (dalam hal ini di Operand-register). Jika berdasar instruksi pengerjaan yang dilakukan adalah arithmatika dan logika, maka ALU akan mengambil alih operasi untuk mengerjakan berdasar instruksi yang ditetapkan. Hasilnya ditampung di Accumulator. Apabila hasil pengolahan telah selesai, maka Control Unit akan mengambil hasil pengolahan di Accumulator untuk ditampung kembali ke Working-storage. Jika pengerjaan keseluruhan telah selesai, maka Control Unit akan menjemput hasil pengolahan dari Working-storage untuk ditampung ke Output-storage. Lalu selanjutnya dari Output-storage, hasil pengolahan akan ditampilkan ke output-devices.

Fungsi CPU

CPU berfungsi seperti kalkulator, hanya saja CPU jauh lebih kuat daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, seperti papan ketik, pemindai, tuas kontrol, maupun tetikus. CPU dikontrol menggunakan sekumpulan instruksi perangkat lunak komputer. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan, seperti cakram keras, disket, cakram padat, maupun pita perekam. Instruksi-instruksi tersebut kemudian disimpan terlebih dahulu pada memori fisik (RAM), yang mana setiap instruksi akan diberi alamat unik yang disebut alamat memori. Selanjutnya, CPU dapat mengakses data-data pada RAM dengan menentukan alamat data yang dikehendaki.

Saat sebuah program dieksekusi, data mengalir dari RAM ke sebuah unit yang disebut dengan bus, yang menghubungkan antara CPU dengan RAM. Data kemudian didekode dengan menggunakan unit proses yang disebut sebagai pendekoder instruksi yang sanggup menerjemahkan instruksi. Data kemudian berjalan ke unit aritmatika dan logika (ALU) yang melakukan kalkulasi dan perbandingan. Data bisa jadi disimpan sementara oleh ALU dalam sebuah lokasi memori yang disebut dengan register supaya dapat diambil kembali dengan cepat untuk diolah. ALU dapat melakukan operasi-operasi tertentu, meliputi penjumlahan, perkalian, pengurangan, pengujian kondisi terhadap data dalam register, hingga mengirimkan hasil pemrosesannya kembali ke memori fisik, media penyimpan, atau register apabila akan mengolah hasil pemrosesan lagi. Selama proses ini terjadi, sebuah unit dalam CPU yang disebut dengan penghitung program akan memantau instruksi yang sukses dijalankan supaya instruksi tersebut dapat dieksekusi dengan urutan yang benar dan sesuai.


Percabangan instruksi

Pemrosesan instruksi dalam CPU dibagi atas dua tahap, Tahap-I disebut Instruction Fetch, sedangkan Tahap-II disebut Instruction Execute. Tahap-I berisikan pemrosesan CPU dimana Control Unit mengambil data dan/atau instruksi dari main-memory ke register, sedangkan Tahap-II berisikan pemrosesan CPU dimana Control Unit menghantarkan data dan/atau instruksi dari register ke main-memory untuk ditampung di RAM, setelah Instruction Fetch dilakukan. Waktu pada tahap-I ditambah dengan waktu pada tahap-II disebut waktu siklus mesin (machine cycles time).

Penghitung program dalam CPU umumnya bergerak secara berurutan. Walaupun demikian, beberapa instruksi dalam CPU, yang disebut dengan instruksi lompatan, mengizinkan CPU mengakses instruksi yang terletak bukan pada urutannya. Hal ini disebut juga percabangan instruksi (branching instruction). Cabang-cabang instruksi tersebut dapat berupa cabang yang bersifat kondisional (memiliki syarat tertentu) atau non-kondisional. Sebuah cabang yang bersifat non-kondisional selalu berpindah ke sebuah instruksi baru yang berada di luar aliran instruksi, sementara sebuah cabang yang bersifat kondisional akan menguji terlebih dahulu hasil dari operasi sebelumnya untuk melihat apakah cabang instruksi tersebut akan dieksekusi atau tidak. Data yang diuji untuk percabangan instruksi disimpan pada lokasi yang disebut dengan flag.

Bilangan yang dapat ditangani

Kebanyakan CPU dapat menangani dua jenis bilangan, yaitu fixed-point dan floating-point. Bilangan fixed-point memiliki nilai digit spesifik pada salah satu titik desimalnya. Hal ini memang membatasi jangkauan nilai yang mungkin untuk angka-angka tersebut, tetapi hal ini justru dapat dihitung oleh CPU secara lebih cepat. Sementara itu, bilangan floating-point merupakan bilangan yang diekspresikan dalam notasi ilmiah, di mana sebuah angka direpresentasikan sebagai angka desimal yang dikalikan dengan pangkat 10 (seperti 3,14 x 1057). Notasi ilmiah seperti ini merupakan cara yang singkat untuk mengekspresikan bilangan yang sangat besar atau bilangan yang sangat kecil, dan juga mengizinkan jangkauan nilai yang sangat jauh sebelum dan sesudah titik desimalnya. Bilangan ini umumnya digunakan dalam merepresentasikan grafik dan kerja ilmiah, tetapi proses aritmatika terhadap bilangan floating-point jauh lebih rumit dan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih lama oleh CPU karena mungkin dapat menggunakan beberapa siklus detak CPU. Beberapa komputer menggunakan sebuah prosesor sendiri untuk menghitung bilangan floating-point yang disebut dengan FPU (disebut juga math co-processor) yang dapat bekerja secara paralel dengan CPU untuk mempercepat penghitungan bilangan floating-point. FPU saat ini menjadi standar dalam banyak komputer karena kebanyakan aplikasi saat ini banyak beroperasi menggunakan bilangan floating-point.


Read More......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pacaran Dalam Islam

Pada pembahasan sesion ini kita akan mengangkat masalah pacaran. Pacaran yang sudah merupakan fenomena mengejala dan bahkan sudah seperti jamur dimusim hujan menjadi sebuah ajang idola bagi remaja . Cinta memang sebuah anugerah, cinta hadir untuk memaniskan hidup di dunia apalagi rasa cinta kepada lawan jenis, sang pujaan hati atau sang kekeasih hati menjadikan cinta itu begitu terasa manis bahkan kalo orang bilang bila orang udah cita maka empedu pun terasa seperti gula. Begitulah cinta, sungguh hal yang telah banyak menjerumuskan kaum muslimin ke dalam jurang kenistaan manakala tidak berada dalam jalur rel yang benar. Mereka sudah tidak tahu lagi mana cinta yang dibolehkan dan mana yang dilarang.


Kehidupan seorang muslim atau muslimah tanpa pacaran adalah hambar, begitulah kata mereka. Kalau dikatakan nggak usah kamu pacaran maka serentak ia akan mengatakan " Lha kalo nggak pacaran, gimana kita bisa ngenal calon pendamping kita ?". kalo dikatakan pacaran itu haram akan dikatakan, " pacaran yang gimana dulu.". Beginilah keadaan kaum muda sekarang, racun syubhat, dan racun membela hawa nafsu sudah menjadi sebuah hakim akan hukum halal-haram, boleh dan tidak. Tragis memang kondisi kita ini, terutama yang muslimah. Mereka para muslimah kebanyakan berlomba-lomba untuk mendapatkan sang pacar atau sang kekasih, apa sebabnya, " Aku takut nggak dapat jodoh ". Muslimah banyak ketakutannya tentang calon pendamping, karena mereka tahu bahwa perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1 : 5. Tapi apakah jalan pacaran sebagai penyelesaian ? Jawabnya Tidak. Bagaimana bisa, kita ikuti selengkapnya pembahasan ini sebagai berikut, ( diambil dari buku Pacaran dalam Kacamata Islam karya Abdurrahman al-Mukaffi)

Dikatakan beliau bahwa pacaran dikategorikan sebagai nafsu syahwat yang tidak dirahmati oleh Allah, karena ketiga rukun yang menumbuhkan rasa cinta menyatu di luar perkawinan. Hal ini dilakukan dengan dalih sebagai suatu penjajakan guna mencari partner yang ideal dan serasi bagi masing-masing pihak. Tapi dalam kenyataannya masa penjajakan ini tidak lebiih dimanfaatkan sebagai pengumbaran nafsu syahwat semata-mata, bukan bertujuan secepatnya untuk melaksanakan perkawinan

Hal ini tercermin dari anggapan mereka bahwa merasakan ideal dalam memilih partner jika ada sifat-sifat sebagai berikut :

Mereka merasa beruntung sekali jika selalu dapat berduaan, dan berpisah dalam waktu pendek saja tidak tahan rasanya. Dan keduanya merasa satu sama lain saling memerlukan.
Mereka merasa cocok satu sama lainnya. Karena segala permasalahan yang sedang dihadapi dan dirasakan menjadi masalah yang perlu dicari pemecahannya bersama. Hal ini dimungkinkan karena mereka satu dengan lainnya merasa dapat mencapai saling pengertian dalam seluruh aspek kehidupannya.
Mereka satu sama lain senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk menuruti kemauan sang kekasih. Hal ini dimungkinkan karena perasaan cinta yang telah tumbuh secra sempurna dengan pertautan yang kuat.
Tapi tanpa disadari, pacaran itu sendiri telah melambungkan perasaan cinta maki tinggi. Di sisi lain pacaran menjurus pada hubungan intim yang merusak cinta, melemahkan dan meruntuhkannya. Karena pada hakekatnya hubungan intim dalam pacaran adalah tujuan yang hendak dicapai dalam pacaran. Oleh karena itu orang yang pacaran selalu mendambakan kesyahduan. Dengan tercapainya tujuan tersebut kemungkinan tuntutannya pun mereda dan gejolak cintanya melemah. Hingga kebencian menghantui si bunga yang telah layu, karena si kumbang belang telah menghisap kehormatan secara haram.

Tak ubahnya seperti apa yang dinginkan oleh seorang pemuda untuk memadu cinta dengan dara jelita kembang desanya. dalam pandangannya sang dara tampak begitu sempurna. Higga kala itu pikiran pun hanyut, malam terkenang, siang terbayang, maka tak enak, tidur pun tak nyenyak, selalu terbayang si dia yang tersayang. Hingga tunas kerinduan menjamur menggapai tangan, menggelitik sambil berbisik. Bisikan nan gemulai, tawa-tawa kecil kian membelai, canda-canda hingga terkulai, karena asyik, cinta pun telah menggulai. Menggulai awan yang mengawang, merobek cinta yang tinggi membintang, hingga luka mengubur cinta.....

Bagaimana pandangan Ibnu Qoyyim tentang hal ini ? Kata Ibnu Qoyyim, " Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah, cinta diantara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan bermusuhan. Karena bila keduanya telah merasakan kenikmatan dan cita rasa cinta, tidak boleh tidak akan timbul keinginan lain yang tidak diperoleh sebelumnya. "
" Bohong !" Itulah pandangan mereka guna membela hawa nafsunya yang dimurkai Allah, yakni berpacaran. Karena mereka telah tersosialisasi dengan keadaan seperti ini, seolah-olah mengharuskan adanya pacaran dengan bercintaan secara haram. Bahkan lebih dari itu mereka berani mengikrarkan, bahwa cinta yang dilahirkan bersama dengan sang pacar adalah cinta suci dan bukan cinta birahi. Hal ini didengung-dengungkan, dipublikasikan dalam segala bentuk media, entah cetak maupun elektronika. Entah yang legal maupun ilegal. Padahal yang diistilahkan kesucian dalam islam adalah bukanlah semata-mata kepemudaan, kegadisan dan selaput dara saja. Lebih dari itu, kesucian mata, telinga, hidung, tangan dan sekujur anggota tubuh, bahkan kesucian hati wajib dijaga. Zinanya mata adalah berpandangan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, zinanya hati adalah membayangkan dan menghayal, zinannya tangan adalah menyentuh tubuh wanita yang bukan muhrim. Dan pacaran adalah refleksi hubungan intim, dan merupakan ring empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala macam zina ini.

Rasulullah bersabda,

" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya."

Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan bahwa segala macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas sebagai watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, diman saja, perasaan tak pernah puas itu selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran ini. Pacaran adalah sebuah proses ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta. Kita lihat secara umum tahapan dalam pacaran.

Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu karena dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan pun berlanjut, penilaian terhadap sang kenalan terasa begitu manis, pertama ia nilai dengan daya tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi, kemudian tertegun akhirnya , akhirnya jantung berdebar, dan hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah kata-kata pujian, kemudian ia tuliskan dalam buku diary, "Akankah ia mencintaiku." Bila bertemu ia akan pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.
Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, "Aku mencintaimu". Si Juliet akan sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan membelinya dengan, "I LOve You". Jika Juliet diam dengan tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah cukup mengerti dengan sikap itu. Kesepakatan pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah, "Apel Mingguan atau Wakuncar ". Kapan pun sang Romeo pengin datang maka pintu pun terbuka dan di sinilah mereka akan menumpahkan perasaan masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu.
Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. " buktikan cintamu sayangku". Hal ini menjadikan perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na'udzubillah
Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat. Mereka jadi terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil bergelayutan, dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan . Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun menuntut sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.

Wahai para Muslimah sadarlah akan lamunan kalian , bayang-bayang cinta yang suci, bukanlah dengan pacaran , cobalah pikirkan buat kamu muslimah yang masih bergelimang dengan pacaran atau kalian wahai pemuda yang suka gonta-ganti pacar. Cobalah jawab dengan hati jujur pertanyaan-pertanyaan berikut dan renungkan ! Kami tanya :

Apakah kamu dapat berlaku jujur tentang hal adegan yang pernah kamu kamu lakukan waktu pacaran dengan si A,B,C s/d Z kepada calon pasangan yang akan menjadi istri atau suami kamu yang sesungguhnya ? Kalau tidak kenapa kamu berani mengatakan, pacaran merupakan suatu bentuk pengenalan kepribadian antara dua insan yang saling jatuh cinta dengan dilandasi sikap saling percaya ? Sedangkan kenapa kepada calon pasangan hidup kamu yang sesungguhnya kamu berdusta ? Bukankah sikap keterbukaan merupakan salah satu kunci terbinanya keluarga sakinah?
Mengapa kamu pusing tujuh keliling untuk memutuskan seseorang menjadi pendamping hidupmu ? Apakah kamu takut mendapat pendamping yang setelah sekian kali pindah tangan ? " Aku ingin calon pendamping yang baik-baik" Kamu katakan seperti ini tapi mengapa kamu begitu gemar pacaran, hingga melahirkan korban baru yang siap pindah tangan dengan kondisi " Aku bukan calon pendamping yang baik" , bekas dari tanganmu, sungguh bekas tanganmu ?
Jika kamu disuruh memilih diantara dua calon pasangan hidup kamu antara yang satu pernah pacaran dan yang satu begitu teguh memegang syari'at agama, yang mana yang akan kamu pilih ? Tentu yang teguh dalam memegangi agama, ya Khan ? Tapi kenapa kamu berpacaran dengan yang lain sementara kamu menginginkan pendamping yang bersih ?
Bagaimana perasaan kamu jika mengetahui istri/ suami kamu sekarang punya nostalgia berpacaran yang sampai terjadi tidak suci lagi ? Tentu kecewa bukan kepalang. Tetapi mengapa sekarang kamu melakukan itu kepada orang yang itu akan menjadi pendamping hidup orang lain ?
Kalaupun istri/suami kamu sekarang mau membuka mulut tentang nostalgia berpacaran sebelum menikah dengan kamu. Apakah kamu percaya jika dia bilang kala itu kami berdua hanya bicara biasa-biasa saja dan tidak saling bersentuhan tangan ? Kalau tidak kenapa ketika pacaran bersentuhan tangan dan berciuman kamu bilang sebagai bumbu penyedap ?
Jika kamu nantinya sudah punya anak apakah rela punya anak yang telah ternoda ? Kalau tidak kenapa kamu tega menyeret Ortu kamu ke dalam neraka Api Allah ? Kamu tuntut mereka di hadapan Allah karena tidak melarang kamu berpacaran dan tidak menganjurkan kamu untuk segera menikah.
Karena itu wahai muslimah dan kalian para pemuda kembalilah ke fitrah semula. Fitrah yang telah menjadi sunattullah, tidak satupun yang lari daripadanya melainkan akan binasa dan hancur.
Inti dari pembahasan ini adalah "PACARAN ITU HARAM"

Read More......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Memberikan Warna Text pada c++

Code untuk mengubah warna text pada bahasa C atau C++:

SetConsoleTextAttribute(GetStdHandle(STD_OUTPUT_HANDLE),14 );
Angka 14 bisa diganti dengan angka berapa saja, angka tersebut menyatakan warna. Ada 15 macam warna dari 0-15 dengan block hitam(standart). Diluar angka 15 kombinasi warna sama, yg berbeda adalah block di belakang warna. Lalu jika di gunakan perintah system(“CLS”) setelah code ini maka block belakang warna text akan berubah menjadi background. Jalankan fungsi ini dngan library #include

Fungsi ubah wrna diatas bisa diganti mnjadi sebuah prosedur..
cnth’a..
void setcolor(unsigned short color)
{
HANDLE hCon = GetStdHandle(STD_OUTPUT_HANDLE);

SetConsoleTextAttribute(hCon,color);
}panggil prsdr trsbut dngn..

setcolor(10);



angka 10 fngsi’a sama dngn angka 14 pada pnjelasan diatas..!!
untk mngset ulng ke mode stndar ketikan code..

setcolor(7);

7 adlh warna putih biasa.., bukan white bright….!!
Berikut fungsi untuk mngubah warna text sekaligus mngbh warna background..
code’a..

system(“Color 0A”);

dngn library.. #include
0A = adlh dua angka Hexadecimal… 0-F..
digit pertama buat ngatur warna background, sdngkan digit kedua buat ngatur warna text..
jadi klo kalian udh ngeset tmplan ke wrna lain.., untk mngubh ke default warna’a pake code…

system(“Color 07″);

0 , digunakn untuk backround..(hitam)
7 , digunakn untuk text..(putih)

brikut adalah code Hexadecimal buat ngubah warna..

0 = Black
1 = Blue
2 = Green
3 = Aqua
4 = Red
5 = Purple
6 = Yellow
7 = White
8 = Gray
9 = Light Blue
A = Light Green
B = Light Aqua
C = Light Red
D = Light Purple
E = Light Yellow
F = Light White

Contoh hasil eksekusi program dengan menggunakan fungsi setcolor(X);



Source Code untuk contoh program diatas adalah :

#include 'iostream.h'
#include 'conio.h'
#include 'windows.h'

void setcolor(unsigned short color)
{
HANDLE hCon = GetStdHandle(STD_OUTPUT_HANDLE);

SetConsoleTextAttribute(hCon,color);
}

void main()
{
cout<<”Warna Text Default”< setcolor(10);
cout<<”Warna Text Hijau”< setcolor(21);
cout<<”Contoh Text Berwarna Dengan Block”< setcolor(7);
cout<<”Warna Text Kembali Seperti Default”< getch();
}

Read More......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

LISTING PROGRAM PENJUMLAHAN MATRIKS DI C++

#include 'stdio.h'
#include 'conio.h'
#include 'iostream.h'
#include 'iomanip.h'
main()
{
int A[3][4], B[3][4], X[3][4], Y[3][4], C[3][4], i, j;
clrscr();

/******* Masukkan matriks A *******/
for(i=0;i<3;i++)
{ for(j=0;j<4;j++)
{ printf("input data matrik A[%i][%i] : ",i+1,j+1);
fflush(stdin);scanf("%i",&A[i][j]);
}
}


/******** Masukkan matriks B ********/
cout<<"_______________________________\n";
for(i=0;i<3;i++)
{ for(j=0;j<4;j++)
{ printf("input data matrik B[%i][%i] : ",i+1,j+1);
fflush(stdin);scanf("%i",&B[i][j]);
}
}
cout<<"_______________________________\n";
/******** Proses penjumlahan matriks A dan B ********/
for(i=0;i<3;i++)
{ for(j=0;j<4;j++)
{ X[i][j]=A[i][j]+B[i][j];
}
}

/******** Cetak isi matriks A ********/
clrscr();
cout<<"_______________________________\n";
printf("\n matrik A\n");
cout<<"_______________________________\n";
for(i=0;i<3;i++)
{ for(j=0;j<4;j++)
printf("%6i",A[i][j]);
printf("\n");
}
printf("\n");
/******** Cetak isi matriks B *******/
cout<<"_______________________________\n";
printf("\n matrik B\n");
cout<<"_______________________________\n";
for(i=0;i<3;i++)
{ for(j=0;j<4;j++)
printf("%6i",B[i][j]);printf("\n");
}
printf("\n");
/******** Cetak hasil penjumlahan matriks A dan B *******/
cout<<"_______________________________\n";
printf("\n matrik penjumlahan A+B\n");
cout<<"_______________________________\n";
for(i=0;i<3;i++)
{ for(j=0;j<4;j++)
printf("%6i",X[i][j]);printf("\n");
}
printf("\n\n");
getch();
}

Read More......
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS